Senin, 26 Oktober 2015

Awan, chapter 0





*beep.. beep.. beep..*
*beep.. beep.. beep..*    (dibacanya "bip" loh ya, bukan be'ep)



"akampret. gadiangkat2 lagi!". bentak seorang pria muda yang sedang berdiri gelisah tepat didepan kamar tempat bersalin.




"dahlah bro, kek gatau dia aja, paling dia tabrakan terus kelindes pas perjalanan kesini" sahut seorang temannya yang sedang duduk di bangku panjang. sementara 2 orang lainnya yang sedang duduk di bangku masih terdiam karna tegang. ketika tiba tiba.....




"WANJIRT BRO!!" teriak seorang pria yang tadi sedang duduk memecahkan kesunyian, yang sontak langsung mengagetkan semua temannya



"KENAPA BRO??" sahut temannya memberi respon refleks karna mendengar suara teriakan temannya tersebut


"LIAT NIH BRO! /nunjukin jari telunjuk, diujung telunjuk terdapat upil besar yg beratnya sekitar 2kg diujung jarinya/ GILA! UPIL INI MAHAKARYA! SEUMUR UMUR GUE DI DUNIA PER-UPILAN BELUM PERNAH GUE TEMUIN UPIL SEPERFECT INI!"


"..............." seluruh temannya terdiam, tertunduk bengong dan kecewa.. kecewa karna telah mendengarkan omongan orang aneh ini.


"dahlah bro, jangan bercanda. disituasi begini lu masih bisa bercanda aja, gue tabok lupa bacaan doa makan lu"


"hooh, dah mana lawakannya garing kek kanebo kering, kalo lucu si gapapa"


"udahlah kalian, kasian kalo dia diomelin terus.. dah sekarang kalo lu mau makan upilnya makan aja, gaakan kami ganggu"


sahut ketiga temannya menanggapi raja upil itu.
sebenarnya mereka bertiga sudah tahu, bahwa dia hanya ingin memecahkan suasana sepi karna tegang diantara mereka, meski perasaan tegang masih sangat menempel didalam diri mereka, tapi setidaknya berkat orang itu hawa disekitar yang tadinya tegang sekarang sudah menjadi lebih menyenangkan olehnya.


"tapi kalo gue liat2 sih emang bener upil itu mahakarya, bisa dilihat dari tekstur dan warnanya.."


"ah, dah cukup. hentikan omongan menjijikan ini" sela seorang pemuda yg baru datang menghampiri mereka

"gua dateng2 ko ngomonginnya upil, omongin yg enakan dikit kek.. kaya tai ayam gitu"


semua pemuda yg tadinya sedang asik berdiskusi, langsung menengok menatap tajam kearah pemuda yang baru saja datang itu


"nah ko lu masi idup, gajadi kecelakaan?" sapa pemuda yang tadi sibuk menelpon pria ini diawal cerita


"hehe sorry bro, beli roti sama bunga dulu buat sang ibu didalem" berbicara sambil menunjukan kantung plastik yang ia bawa, yang berisi roti, dan bundle bunga.

"tapi gimana prosesnya? baik-baik aja kan?" sambung pria itu


"baik apanya! ngelahirinnya lewat mulut bro!" sahut sang raja upil tadi


"gapapalah, asal jangan dari dubur kaya lu, lahir barengan sama eeq" sahut pria lainnya. "Hahahahahahha"



kini atmosfer diruang tunggu depan rumah bersalin itu berbeda, sudah tidak ada lagi suasana tegang, mereka bercanda dan tertawa pada hal-hal yang tidak jelas seperti biasa.


ketika suatu saat  tawaan mereka seolah dipaksa berhenti demi mendengar suara dari dalam ruangan..


"sstttt... diam! semua diam! denger!"


suasana kini sepi, suara dari dalam ruangan perlahan mulai terdengar oleh mereka


*ffesshhhhhhh* (sfx kentut diam-diam)

"kampreettt, siapa yg ngeluarin limbah gas beracun disaat krusial gini??"

"dahlah bro, kita juga kebauan" sahut seorang temannya. "yang penting dengerin dulu! nanti kita siksa orangnya belakangan"



suasana kembali hening, mereka meningkatkan konsentrasi mereka demi mendengar suara dari dalam ruangan.. yaitu suara..
TANGIS BAYI!


Mereka semua sudah mendengar suara tangis itu, dan mereka tau bahwa itu adalah suara tangis malaikat kecil yang barusaja turun ke dunia ini.

namun tak ada satupun dari mereka yang dapat berbicara, mengeluarkan kata2 betapa bahagia nya mereka saat itu

semua pemuda tersebut saling menatap wajah temannya masing-masing, sambil menunjukan mata yang berlinang air mata bahagia, tatapan dan mata itu tentu saja menunjukan apa yang sedang mereka rasakan saat itu.

dan lalu pintu kamar terbuka, dan seorang dokter berpakaian operasi melahirkan lengkap dengan masker dan penutup rambutnya keluar dari ruangan itu


baru saja keluar dari ruangan, dokter belum berkata apa-apa dan ia langsung dibanjiri pertanyaan oleh pemuda-pemuda itu


"dok gimana dok?? bayinya sehat kan??"

"ibunya sendiri sehat kan dok??"

"ngelahirinnya beneran dari mulut dok??" << ini pria yang benar2 percaya omongan yang tadi

"bayinya laki2 kan dok? ganteng kan kaya sayaa???"

"mata nya ada dua apa satu dok?? soalnya ayahnya jelmaan dajjal"


tentu saja dokter tersebut frustasi dan kesal mendengarkan pertanyaan2 seperti itu
sambil mengelap keringat ia berkata

"cukup! berhenti! tenang semua!"

semua pemuda tersebut langsung terdiam karna dibentak oleh dokter tersebut

"syukur alhamdulillah operasinya lancar. tak ada kendala. bayinya pun sehat dan kelak akan menjadi laki laki tampan.... seperti saya"

usaha sang dokter memecahkan ketegangan karna telah membentak tadi

"ah, iyadeh dokter ganteng, kaya tutup botol kecap, yaudah lah dok, kita masuk ya?" sahut salah satu pemuda menanggapi omongan dokter itu, sambil berusaha untuk masuk kedalam ruangan, namun dokter menghentikan pemuda-pemuda itu untuk masuk kedalam ruangan

"heeits, tunggu dulu.. kondisi sang ibu masih sangat lemah.. tak baik apabila langsung bertemu orang-orang seperti kalian sekaligus,
jadi siapa diantara kalian yang menjadi seorang ayah dari anak ini hm?"


semua pemuda itu terdiam, menengok kanan kiri untuk menatap wajah teman2 nya


"Kami semua dok ayah dari anak tersebut!"

dokter itupun terhentak kaget mendengarnya (sambil membayangkan ....)
"sungguh?? jangan bercanda kalian"

"beneran dok, dah kita masuk ya!" pemuda2 itu masih berusaha untuk lepas dari halauan sang dokter

"heeiiihh, yang akan jadi suami dari dia ini lantas siapaa??" sang dokter masih ingin terus mendengar penjelasan

"belum ada dok.. tapi saya yang akan jadi suaminya nanti setelah ia sudah sehat"


dokter itu kaget mendengar ucapan pria itu, sekarang semua tampak jelas dimatanya, tapi ia lebih kaget lagi mengetahui bahwa semua pemuda tersebut adalah ayah dari anak tersebut, yang berarti wanita ini sanggup melayani mereka semua sekaligus.

"subhanallah.. sungguh luar bisa wanita ini" ucap dokter merasa kagum atas apa yg ia pikirkan jika hipotesisnya benar


"apaansi dok? gakjelas lu kaya tukang parkir didepan! dah kita masuk!" pemuda itu akhirnya bisa masuk setelah dokter membiarkan mereka semua masuk.


***


tak lama mereka masuk, ia melihat seorang wanita berpakaian putih khas pasien rumah sakit sedang tergeletak dikasur lemas sambil memeluk dan mengsap2 bayi kecil tersebut

wanita tersebut langsung menengok kearah gerombolan pemuda itu
"eh kalian.." ia berbicara secara pelan, halus dan lemah.. "makasih ya kalian udah mau nungguin"

seorang pemuda mendekati wanita tersebut dan mencium keningnya, wanita yang matanya berlinang air mata tadi, kini menangis bahagia dipelukan pria tersebut

disamping itu pria lainnya meng adzani bayi tersebut.

suasana diruang itu kini penuh dengan aura dan tangisan kebahagiaan, hanya dikarnakan adanya malaikat kecil diantara mereka..

setelah selesai diadzani, salah satu pria mengangkat dan menggendong bayi tersebut dari ibunya..


sambil menangis kecil, pria yang menggendong bayi itu berkata..
"yap, udah kita putusin.. namanya bayi ini.."

pria itu menengok ke kanan dan kiri menatap mata teman2nya yang juga sembab dikarnakan tangisan kebahagiaan.

teman2 nya mengangguk kearahnya, memberi kode bahwa nama bayi ini sudah disetujui oleh mereka, dan menginstruksikan untuk segera mengatakan nama anak tersebut.

"namanya.. AWAN"




                         ****END OF CPT. 0***



*Backstage, setelah semua keluar ruangan untuk memberi waktu sang ibu istirahat*


"bro.. lu mau tau ga? anak nya beneran ganteng..



beneran mirip dokternya/?"

6 komentar:

  1. Alurnya udah bagus tapi gerombolan pemuda itu gak jelas jadi bingung bacanya.
    Disitu juga ada kesalahan ketik contoh harusnyakan luar biasa ini malah luar bisa. Kan bisa ngerubah makna. Sama satu lagi, eydnya masih kurang baik. Perbaiki lagi ya eydnya supaya ceritanya makin bagus. semangat😂👍✊

    BalasHapus
    Balasan
    1. gerombolan pemuda aneh itu emang 'Sengaja' dibikin gajelas, gadikasi tau namanya'-' nanti bakal ngerti sendiri ko
      oiya maaf kalo typo, ini ngetiknya pake idung/?
      okeee, makasi yaa feedbacknyaaaa~

      Hapus
  2. itu awan anak nya siapa deh? emang ayahnya banyak ya? beneran? rada bingung/? .o.

    BalasHapus
  3. Good Job bro. I like this Story. But wait. I'm just read the first paragraph and last paragraph wkwkwk.

    BalasHapus
  4. Good Job bro. I like this Story. But wait. I'm just read the first paragraph and last paragraph wkwkwk.

    BalasHapus