Selasa, 03 November 2015

AWAN, Chapter : 1, Morning routine




TEETTT.. TEET TEETT..
TENONET NONET.. NONETET NONET..


 Bunyi bel sekolah berdering tanda bahwa sekolah sudah memulai aktivitas KBM. ( tolong jangan protes. bel sekolahnya memang begitu )

 Terlihat dari jauh seorang siswa laki-laki lari sambil menggigit roti dimulutntya sedang terpogoh-pogoh menuju gerbang, Tapi semua usahanya mungkin sia sia. Sang perjaga gerbang sudah lama menutup gerbang, menandakan bahwa siswa laki-laki itu tidak bisa mengikuti kegiatan KBM hari ini.

"aawwh, c'mon beeh" (panggilan penjaga Gerbangnya babeh, entah kenapa semua satpam di semua sekolah dipanggil babeh. babeh ini orangnya tinggi besar, muka sangar, postur tubuh tegak, rambut klimist belah tengah pake pomade 150rb'an, kalo dinas pake baju daleman warna merah bertulisan JKT48)

"saya cuma telat beberapa detik kan?"

"Kaga bisa. Telat berapa detik apanya. lu telat 3 jam tong, itu tadi bell istirahat pertama"

"Ah beibeh bisa aja, dahlah beh.. lu tau kan gua siapa?" siswa itu mendekat kearah beibeh eh babeh lalu menyelipkan uang 50rb kedalam  saku bajunya.

"i wont be late again for you next time okeh?" siswa itu merasa yakin sudah aman, lalu ia membuka pintu gerbang sendiri



"dasar satpam bego, dikasih 50rb aja udah lalai'in tugas" kata siswa tadi dalam hatinya sambil menyeringai kecil


sementara itu satpam tadi hanya bisa tersenyum, duduk, dan meminum kopi sambil berkata dalam hati..

"dasar ggb. ganteng ganteng bego. telat 5 menit aja bayar gocap. Lu gabayar emang bakal tetep gua kasi lewat tong, toh lu bakal kena jemur juga dilapangan ngoahaha"

satpam itu terlihat riang gembira seperti perempuan di iklan shampoo yang cuma shampoan aja bahagia nya bukan main.


tak lama siswa tadi masuk melewati gerbang, langsung banyak perempuan yang menyapa nya mengucapkan selamat pagi, bahkan yang sedang duduk diruang kelas menyempatkan diri menengok keluar melihat untuk siswa ini

memang siswa ini adalah siswa yang cukup populer di SMA Chakrawala ini, siswa ini selain terkenal dengan ketampanannya ia juga terkenal karna nilai-nilai nya yang tinggi, Keterampilan bermusik (gitar, bass, Akustik, sampai dengan ukulele gembel juga bisa), jago olahraga (basket, sepak bola, futsal, badminton) Masuk ke kepengurusan OSIS sebagai wakil ketua dan juga ia memiliki orang tua yang Luar biasa kaya raya, dan menyumbangkan hampir 50% total dana sekolah ini.

yap benar.. hidup ini hampir terlalu sempurna benar?

tampan.. pintar dipelajaran.. master di olahraga.. memiliki orang tua kaya..

"yap benar.. ah.. hidup ini memang terlalu sempurna..
.
.
.
bagi pria cantik sialan itu"
Geram ku dalam hati, sambil melihat  tajam kearah dia

"hei awan! siapa yang menyuruh kamu turunin kaki kamu hah?!?" bentak guru bagian kedisiplinan padaku. "naikin lagi kaki satunya! siapa suruh kamu telat seminggu berturut turut?!?"

"iya iya.." akupun segera mengangkat kedua kaki ku, sambil menjewer kedua telinga ku. yap, ini hukuman klasik di sekolah ini bahkan di indonesia untuk siswa yang terlambat.


lalu tiba tiba pria cantik itu terlihat sedang jalan mendekat kearah kami..


"Good morning Ms. Wati!" sapa pria cantik itu ke guru yang menghukumku.


"ah, Morning Bryan!" Jawab guru berusia beberapa abad itu yang engah memegang penggaris kayu untuk berjaga-jaga apabila ada siswa yang melarikan diri


"lagi hukum siswa yang melanggar ya bu? bagus bu, hukum aja. indonesia gamemerlukan orang-orang yang tidak taat aturan" saut bryan kepada bu.wati sambil memalingkan muka lalu bergegas pergi masuk kekelas.

"Ohiya tentu! ini bakal ibu hukum!" balas bu wati kepada byan yang sudah melangkah pergi keujung lorong tadi.



"Lah? udah bu? diakan telat juga bu! lebih telat daripada kami malah!" protesku terhadap guru itu

"iyanih si ibu! ibu gaadil! masa dia dibiarin gitu aja!" lanjut wanita disamping ku melanjutkan protes ke bu wati, eh wait! sejak kapan disamping gua ada cewe anjir

"eeh, kalian berdua! sudah melanggar sudah jelas melakukan kesalahan masih saja berkoar ya! Hukuman kalian ya hukuman kalian, gausah ngurusin orang lain!" 


"T.. TAPI BU! GABIS"

"Ssshhh! kalem bro"

sapaan dan tangan ku yang mengisyaratkannya untuk diam sseolah memaksanya untuk berhenti protes. aku tahu bahwa perempuan ini jelas sekali dongkol karna diperlakukan tidak adil

"tenang.. gausah berkoar, sistem disekolah emang gitu. money do talk bro" tuturku terhadap wanita itu, karna aku tau kalau wanita sedang emosi pasti ia tak bisa mengendalikan kata2nya.

"iya, maaf" perempuan itu menghela nafas dalam-dalam lalu terdiam..


yap.. diam untuk sementara tepatnya, setelah itu dia langsung berkata...


"Katanya bagian kedisiplinan, tapi dirinya sendiri gadisiplin, bisanya nyari kesalahan orang. gapatut jadi guru." kata perempuan yang tadi sudah diam, katanya2 seolah memecahkan suasana sunyi, kata-katanya begitu singkat, padat, tajam, dan langsung menusuk tepat ke telinga bu wati

"waeeh kampreet nekat banget ini cewe belom perna liat bu wati masuk mode saiyan kalo lagi ngamuk, apa gua bilang, gabisa ngendaliin kata-katanya kan! hwadeeh" gumamku dalam hati


"oh, lalu kamu pantas jadi guru hah? kamu pikir siswi gadisiplin kaya kamu layak?!?" Bentak bu wati kepada wanita itu

"SIAPA YANG MENGAJARKAN KAMU BERBICARA SEPERTI ITU HAH? SIAPA?!"

bentakkan bu wati langsung terdengar keseluruh lapangan dan ruang kelas sekitar, wanita ini pun langsung terdiam, gemetar karna dibentak, jangankan wanita ini.. siswa dan guru yang sedang kbm di sekitar lapanganpun sampai tertarik untuk melihat karna penasaran.
bahkan satpam iklan shampoo tadi. ia langsung meletakan kopinya dan segera menengok kearah kami.

Karna kemarahannya sudah mencapai puncak, iapun tak sabar dengan wanita ini. ia lalu mengangkat tangan kanannya yang berarti ia memasang kuda-kuda untuk menampar perempuan ini..

"M.. Maaf bu, saya yang menyuruh dia untuk berkata seperti itu" kataku yang sontak mengagetkan bu wati, yang langsung menatap tajam kearah mataku

"saya ngomong tepat kaya gitu tadi kedia, saya suruh "bilang gitu kalo berani, tar gue jajanin somay"  gi.."

belum sempat aku menyelesaikan pembelaan ku bu yati langsung menampar wajahku sekali dengan lumayan keras

"OH PANTES! PANTES AJA KETULARAN! DISAMPINGNYA ADA MURID KAYA KAMU SIH! DAH HUKUMAN KAMU IBU TAMBAH! ABIS INI KAMU NGEPEL LANTAI 1 SAMPE MUSOLLAH. OIYA TOILET JANGAN LUPA! JANGAN LUPA KORAS KOLEM IKAN! MANDIIN IKANNYA JANGAN LUPA!"

"DAN UNTUK KAMU!" bu Wati melihat kearah wanita tadi.
"KAMU SEGERA KEMBALI KEKELAS. JANGAN LUPA ISI TABEL POIN KAMU DULU!"

bentak kembali bu wati, menambahkan hukuman atas pembelaan ku, kampreet, aku tak tahu ini guru dibagian kedisiplinan atau bagian algojo bagian siksa menyiksa.

lalu setelah ini wanita tadi dengan lirih melihat kearah ku, dari matanya jelas mengatakan bahwa ia berterimakasih padaku, ia merasa tertolong, namun jelas ia merasa tak enak kepadaku..

"ah.. untuk sesaat aku merasa menjadi pahlawan sesaat, kurasa jasad ku nanti sudah cukup layak untuk dimakamkan di makam pahlawan"
lantur ku dalam hati, sambil terbayang dalam hati muka perempuan tadi yang melihat dengan tatapan lirih kearah ku


"HEY! AWAN! CEPETAN KEMARI! INI KAIN PEL NYA!"
teriak bu yati dari kejauhan sambil memegang gagang kain pel

"Iya bu!" akupun segera menghampiri bu wati, dan menerima gagang kain pel darinya

"CEPETAN YA KAMU NGEPEL NYA! OIYA INI JUGA, INI SAMPO IKAN BUAT KAMU MANDIIN IKAN NANTI.. JANGAN LUPA DISIKAT SISIK SAMA GIGI-GIGINYA"

"kampret nih nenek chiyo, udah disuruh ngepel, gua disuruh mandiin ikan segala, lagipula emang ikan apaan yang perlu dimandiin kampret" Gumamku dalam hati, menggerutu akan hukuman ku

"AWAN! JANGAN BENGONG! NGELEDEK SAYA DALEM HATI  YA KAMU?!?"


"ENGGA BU! Saya lagi mikirin alesan buat ngindarin tagihan tukang kredit panci nanti sore!" jawabku sambil mencelup kain pel kedalam ember, dan mulai untuk memerasnya

bu wati pun pergi melangkah menuju lantai atas, akupun mulai mengepel lantai.. dengan berat hati tentunya.. tapi tak apalah.. aku sudah jadi pahlawan kecil hari ini ngoahaha..
akupun selalu terbayang wajah perempuan tadi yang tersedu terharu melihat pengorbananku tadi



tak lama kemudian, sedang asik-asiknya mengepel aku mendengar suara..

"sshhhh"

awalnya kukira itu suara kentut guru yang lagi mengajar terdengar sampai keluar ruangan tapi ternyata bukan

"pssstt!"

suara itu makin keras, kali ini bukan sekedar kentut.. kurasa kali ini pupnya keluar sedikit

"ssssstt! sini2 sebentar!"

kampret! kentutnya mengeluarkan kata2 vokal!

"weeh, Ckckck.. sini sebentar" terlihat seseorang dari balik dinding

akupun kaget melihat apa yang kudengar dan kulihat

"ah, kamu!"






                           *BERSAMBUNG*

3 komentar:

  1. nihh dit aku komen loh yaa/?. aku rada bingung sama karakter si awan masa/? .o. kenapa nama nya gak kumbang aja/? lebah gitu/?. tapi scene komedi nya boleh juga sihh sempet ngakak juga/? , scene komedi nya tambahin lebih banyak lagi aku suka/?. semangat nulisnyaaa !!!!!!!!!

    BalasHapus
  2. nihh dit aku komen loh yaa/?. aku rada bingung sama karakter si awan masa/? .o. kenapa nama nya gak kumbang aja/? lebah gitu/?. tapi scene komedi nya boleh juga sihh sempet ngakak juga/? , scene komedi nya tambahin lebih banyak lagi aku suka/?. semangat nulisnyaaa !!!!!!!!!

    BalasHapus
  3. anjjjjasmara lu palsekk ;') gue ngakak bacanyaa woy. apalagi yg narasi awal, gue kira itu nyeritain awan taunya ngecoh wkwk. kalo saran gue narasinya banyakin, terus tanda titik di akhir kalimat jan lupaaa.

    BalasHapus