Kamis, 10 Desember 2015

AWAN, Chapter : 5 : Sweet Side




"waan, gerak cepett, ntar kita gakebagian duduk strategis, ntar kalo kursinya penuh lu mau duduk gua pangku??"

"yaudah lu naik aja duluan kampret, ini dimas ama tara beli snack di bekasi kali ya? gabalik-balik kampret"

"lagian mereka beli snack apaan si? snack kobra? sanca? python?"

"itu snake kampret, gue patok lu"


Teriak alvian didepan pintu masuk bus kepada ku yang masih menunggu dua orang sahabatku, tara dan dimas yang sedang beli snack (jajanan, bukan ular loh ya) entah dimana.

"tong temennya masih belom dateng juga? udah tinggal aja, suruh nyusul naik Go-jek, udah jam nya terbang nih kita"

sapa beibeh, eh babeh maksudnya, yang turun dari bis dan langsung menghampiri ku, hari ini babeh terlihat berbeda.. selain kali ini dia tidak memakai baju dinas satpam dan dalaman kaos JKT48, lalu apa lagi ya? ohshit. rambutnya kini tidak belah tengah lagi, kini semuanya disisir kebelakang, dengan porsi pomade lebih banyak. Rambut dan jidatnya terlihat begitu bersinar terkena pantulan sinar matahari.



"waaan, bantuin bawain buruann" teriak tara dari kejauhan kepadaku, terlihat dari jauh ia membawa 2 plastik kresek dan bagpack yang besar. pernah lihat anak gunung bawa tas merk cosina? iya, seperti itu tas yang dia bawa.

"Nah tuh dia beh orangnya, abis ngerampok alfamaret" kata ku kepada babeh sambil berjalan menghampiri mereka berdua.



"Nih! buktikan kalo lu laki2!"  kata tara sambil menyerahkan 2 plastik kresek besarnya kepadaku setibanya aku didepannya

"emang tugas laki-laki ngangkat-ngangkat doang apa. gasemua laki-laki itu kuli, dan gasemua perempuan itu tukang masak weh"

"yaudah bawain cepetann, kita udah mau ditinggal nihh. eh gua duluan yaa" sela dimas kepada kami, iapun meninggalkan kami dengan bawaan kami, dan langsung pergi kedalam bis.


akupun langsung mengangkat plastik pertama, dan..

"tar-tar wait.. encok gua kambuh.."

"alah manja luu, dah cepetan bawain. gue aja kuat ko"

sungguh.. plastik berisi minuman botol ini memang cukup bahkan sangat berat. dan ini masih plastik pertama, sedangkan tara membawa keduanya sekaligus. sekarang pasti kalian mengerti kenapa tara disebut sebagai wanita kekar.

"beuh, banyak amat supply kita. sukses besar. emang di alfamaret gaada CCTV ya? ko lu bisa dapet sebanyak ini?"

"itu gua bayar yatuhaan, emang muka gue muka rampok apaa"

"bah, lu tampang yakuza dengan tato kerokan tar. eh ngomong-ngomong ko lama amat? alfamaret kan deket dari sini"

"iyasih, tadi gue beli sesuatu dulu di apotek, abis di alfamaret nya kosong katanya"

"emang di apotek jual bir?"

"GUE BELI OBAT LAHH ASTAGAA"


selagi aku meledek tara, tak terasa kami sudah sampai didepan bis kami, babeh-pun membantu mengangkat plastik bawaan kami kedalam bis.

setibanya kami didalam bis, semua orang menatap kami dengan tatapan "ini dia sikampret yang buat kita ngaret".

"oii" panggil alvian yang duduk dibagian tengah bis, sambil melambai-lambaikan tangannya, didepan tempat ia duduk juga sudah ada rio, dimas, dan rani. sedangkan miko seperti biasa dia duduk dipaling belakang. katanya dia punya alasan tersendiri sih.

"wuih pesta besar.. untung aja petugas ama kasirnya tadi ga manggil polisi ya tar" sapa rio kepada kami yang langsung duduk disamping alvian. (Posisinya alvian dipojok, aku ditengah, tara dipangku.. ah i mean dia di pinggir")

"gue denger kata-kata gitu sekali lagi, gue patil lu satu-satu. ini gua bayar astagaaah"


tak lama kemudian, muncullah bu yana guru BK kami, untuk mengabsen bahwa semua murid yang menaiki bis itu sudah hadir dan duduk ditempatnya masing2.

setelah memastikan bahwa semua murid sudah lengkap, bis yang kami naiki pun segera berangkat menuju salah satu kampus yang konon katanya merupakan salah satu kampus tertua di jakarta. lagipula benar kata rio, kenapa harus uji mental/nyali? mending uji iman ketempat yang remang-remang, kan?

yaah setidaknya kami masih bisa berharap menguji Kefokusan kami melihat kakak mahasiswi-mahasiswi nya ketika siang hari nanti.

disampingku aku melihat tara yang sedang membaca artikel di smartphone nya

"tar, ngapain lu? baca primbon? udahlah tar.. kita gacocok.. jangan dipaksain.. mau lu browsing di primbon kek.. love meter di games.co.id kek hasilnya nihil tar.."

"eh muka mendoan setengah mateng, geer amat lu! gua lagi baca-baca artikel! dah sono lu jangan ganggu" balas tara yang kesal karna aku mengganggu konsentrasinya

ta.. tapi.. astaga.. memang sih.. wajah ku putih, datar, dan sedikit kenyal. tapi apa wajahku cukup se-berantakan itu untuk disamakan dengan mendoan setengah mateng?

ah sudahlah, aku sih sudah biasa diledek seperti itu, dan itu masih mending, dulu aku sempat dipanggil "muka rujak bebeg" olehnya, malah lebih hancur kan?   ah.. skip, skip. lalu saat aku melihat kesamping aku melihat alvian yang sedang fokus mendengarkan musik lewat earphonenya sambil melihat pemandangan kemacetan dan jemuran baju kearah jendela (hey dude, this is jakarta. pemandangan apa yang kalian harepin?)

terlihat pria aneh itu terhanyut dalam balutan melodi yang sedang ia dengar, itu jelas bisa terlihat dari kepalanya yang melakukan mini headbang (mengangguk-angguk), hm.. mungkin dia sedang mendengar lagu rock, edm, atau metal mungkin?

"yan, nyetel apa? EDM?" sapa ku kepada alvian

ia menengok kearahku dan mengangguk, lalu melepaskan headset di telinga kanannya, dan menyerahkan kepadaku

"kalo EDM cobain denger porter robinson bro, mantap tuh. robin schulz enak juga" kata ku kepadanya sambil memasang earphonenya ditelingaku

setelah aku memasang earphonenya, perlahan aku mulai mendengar lantunan musiknya, penyanyinya perempuan.. dan lyric yang aku dengar..



"lumpuhkanlah ingatan ku, hapus kan tentang dia.. hapuskan memori ku tentangnya~"


"LU NGAPAIN HEADBANG DENGER LAGU GALAU ANJIR!, LU TUH BENER-BENER NGECEWAIN YA!"

"abisnya gua bingung bro kalo denger lagu galo bawainnya gimana.."

kesalku kepada alvian, yang sontak membuat tara merasa terusik karna mengganggu zona pribadinya

.
.
.

setelah tara menjitak aku dan alvian karna dia bilang minyak panas berisik ketika terkena air, maka ia putuskan untuk duduk ditengah kami.

"tar..." sapa miko yang datang dari belakang, memanggil tara dengan wajah memelas

"apa mik? mau ikutan jitak ini bocah dua?"

"engga, gue.. " lalu miko mendekatkan mulutnya ketelinga  tara, untuk membisikan sesuatu..

"oh iya nih ada.." sahut tara sembari ia mengambil obat mabuk darat dari Tas nya "Tadi di alfamaret gaada, gua tau lu gampang mabok, untung gua keapotek dulu.."

"ohiya sip.. makasi tar" sahut miko sembari ia menerima obat yang diberikan tara

"eh ini minyak anginnya sekalian gak?"

"ah dia gamempan pake minyak angin, siram minyak tanah aja, sembuh deh dia" sahutku kepada tara

"elu pake minyak rem. dah tar gausah, gua balik kebelakang ya"


setelah miko kembali ketempat duduknya, aku melihat kearah tara. Kini kalian tau betapa beruntungnya kami mempunyai wanita kekar ini didalam grup ini, terbukti dengan ia tau masing-masing kekurangan kami, dan mencoba untuk memperbaikinya..

dan ia juga rela berkorban untuk kami, jadi dia tadi keapotik untuk beli obat mabuk darat dan sebagainya untuk persediaan kami juga..


"wan, apa lu liat-liat? baru sadar gue cantik setelah kita kenal dari smp dulu?"

"gak tar, lu ternyata ada sisi manisnya juga ya"

"ha? kenapa?"

"gak tarr, lupakannn, lu kenapa kalo gue puji bulu idung lu kedat kedut gitu deh"

"iih, anjir gajelas lu mendoan setengah mateng" sahut tara yang tersipu malu(?) dengan kata-kataku tadi sambil menyubit tangan ku dengan jari yang berkekuatan seperti cubitan tang itu.

"ciee cubit-cubitan, sini tar gua bantuin" sahut alvian yang tiba tiba ikut menyubit tangan ku

"lu ngapa ikut-ikutan nyubit kutill"

sementara itu dimas, rio, dan rani menengok kearah kami

"cubit terus tar terus! ampe daging nya ikut kekopek"

"gile lu ran! psycho lu ye!" sahut dimas kepada rani

"abis awannya ngeselin, tiap gua tagih uang kas bilang uangnya dipake buat kucingnya lahiran dulu, kan gua gatega"

sementara dimas berdebat dengan rani, alvian dan tara menyubit lengan ku, rio hanya menatap kearahku dengan keheningan sambil mengunyah snack cobra, eh snack jajanan lah pokonya, yang tadi tara beli..

tatapan itu.. tatapan apa ya? rasanya aku pernah melihat tatapan dari seorang sahabat ku yang sudah berteman dengan ku 5 tahun lamanya, tapi.. kapan?


"anak-anakk, kita sudah sampai, mohon turunnya bergantian, satu persatu, bawa barang-barang kalian, dan langsung kumpul di lapangan yaa, kita ada briefing dulu"


ketika kami turun dari bis.. langsung terpapar pemandangan disekitar kampus, disini tampak seperti bukan jakarta, masih banyak pohon dan lingkungannya masih sangat asri

"yok bro, kita ke lapangan, buru-buru, mau liat kakak-kakak gemes" sahut rio menepuk pundakku dari belakang

tak lama kami berjalan dan mau memasuki gerbang, aku melihat papan whiteboard besar,  yang berisi pengumuman pengumuman untuk para mahasiswa disini, tapi artikel yang paling menarik perhatian ku adalah lembaran yang intinya berbunyi sebagai berikut.


"karna ada kunjungan sekolah, aktifitas kampus diliburkan 3 hari kedepan"

"......."


aku, rio, miko, dan alvian yang membaca artikel tersebut langsung menunjukan wajah tidak bersemangat kami


haft.. hilang sudah cahaya harapan ku




***   BERSAMBUNG   ***


note : maap baru lanjut nulis, penulis baru dapet anugrah buat nulis lagi setelah baca info di linikini nya commuter line yang berbunyi "ciri-ciri orang cerdas adalah orang yang suka menulis"

stay tune, bro :v!

1 komentar:

  1. kenapa dapet ilhamnya gak pas di wc aja?/abaikan/. katanya mau jurit malam kenapa jadi study campus gini wkwk

    BalasHapus