Senin, 21 Desember 2015

Awan, Chapter 6 : First Day





Ketika kami semua masuk melewati pintu gerbang, terlihat sudah banyak orang di lapangan, tempat dimana kami semua harus berkumpul, terlihat bahwa mereka sudah terlebih dahulu sampai kesini.

setelah kami semua berbaris rapih sesuai dengan kelas masing-masing, tiba-tiba cahaya harapan kami perlahan tumbuh kembali, terlihat kakak-kakak mahasiwa dari kampus ini memasuki lapangan, dengan mengenakai seragam almamater berwarna merah, dan name-tag yang juga bertuliskan "Panitia Study Campus 2015". Syukurlah studycampus ini di panitiai oleh kakak-kakak ini, bukan oleh bryan dan kelompok nya itu

semua mata langsung tertuju kearah podium, ketika tiba-tiba salah satu wanita cantik menaiki podium upacara

"hallo adik-adik, nama saya Ratu, saya ketua Perwakilan Mahasiswa yang sekaligus menjadi ketua panitia selama study campus ini. selamat datang di kampus ini. dan juga.. selama 3 hari kedepan saya yang akan menjadi RAJA kalian, bukan ratu."

"menjadi raja kalian"? terdengan seperti ucapan seorang diktator bagiku.. entah kenapa perasaan ku tak enak mengenai ini.

"duh kenapa jadi raja, kakak udah jadi dewi dihati aku" sahut seolah seorang pria terdengar dari baris depan kelas seberang, yang sontak langsung memancing perhatian kak putri yang langsung menatap kearah pria itu. dan hanya satu orang yang cukup berani dan bodoh untuk berbicara seenaknya seperti itu kepada semua wanita..

"kamu. maju kesini. temenin kakak" sahut kak putri memanggil orang yang menyeletuk tadi untuk maju kedepan.

yah aku tau pria itu pasti dia..

terlihat sekarang bryan berdiri diatas podium bersama kak putri, terlihat dari sini bahwasanya kak putri bingung melihat bryan, yang seharusnya takut atau malu, tapi ia malah mengeluarkan senyum bahagia seperti seorang ayah yang baru bertemu anaknya yang baru lahir, atau  orang yang baru saja poop setelah seharian menahan ganasnya gejolak isi perut yang ingin keluar (nahan boker untuk simpelnya). itu semua moment-moment yang bahagia kan?

"eh, kamu tau? saya kebetulan anak psikologi. sampai saat ini saya tau bahwa kamu anak manja, yang cukup brengsek dengan bersembunyi dibalik bayangan orang tua kamu di sekolah" lalu kak putri menengok kearah kami "bener ga? yang benci sama orang ini mana suaranya coba?"

"WHHOOOOAAAAAAAA"

seketika lapangan menjadi ramai, sangat ramai, dipenuhi dengan teriakan orang-orang yang membenci bryan, ada yang berteriak "BETUL KAA" "MANTAPP", ada yang berteriak sambil melompat-lompat, ada yang mengibarkan bendera slank, ada yang mengangkat lightstick, seketika lapangan ini berubah menjadi seperti konser

"lihat? ini barisan orang yang membenci kamu, sekarang bertambah satu, yaitu saya. dah sekarang kamu lari ya keliling kampus 4x sambil bawa mengebarkan bendera slank itu ya"

ketika kami semua histeris bahagia mendengar perkataan kak putri, ada seorang laki-laki yang juga mahasiswa menghampiri kak putri, lalu berbicara dengannya sebentar

kami semua langsung tertegun, terdiam ketika kak putri mengangkat mic nya kembali, dan berkata..

"tch. heh kamu, saya gapeduli nama kamu siapa, sekarang kembali ke barisan kamu, hukuman kamu saya tunda"

ini pasti perintah  salah satu guru yang melarang bryan diperlakukan seperti itu.

benar-benar uang dapat membeli segalanya kan?

sementara bryan menuruni podium, ia terlihat tersenyum sinis dan menatap sombong kearah kami semua. seolah-olah berkata bahwa ia tidak mendapatkan hati penonton, namun memenangkan pertarungannya karna sistem. fansnya Rossi pasti tau deh.


"dah karena kita udah kehabisan waktu, mulai detik ini kalian saya serahkan kepada panitia penanggung jawab kelas kalian masing-masing, sekarang kalian dengarkan instruksi kakak PJ kalian, terimakasih"


***


setelah kami sekelas berkumpul dan bertemu dengan kakak PJ kami, yang bernama kak Tian, dan kak Nisa, kami diantar oleh mereka menuju sebuah mess untuk mahasiswa, dan lalu kami ditunjukkan kamar kami masing-masing.

didalam kamar, terdapat 2 kasur tingkat, dan satu kasur tingkat yang atasnya tidak bisa ditempati karna memang sudah tidak layak. yang berarti kamar ini sangat pas untuk aku, rio, alvian, miko, dan dimas, kamipun langsung meletakkan barang bawaan kami kekasur kami masing-masing


"bro, kak putri cakep ya" kata miko yang memulai pembicaraan

"iya, ada manis-manisnya gitu.." sahut rio sembari menghela nafas setelah ia membereskan pakaiannya

"kak nisa juga cakep bro kalo pinggungnya gak bolong" sahutku dengan sedikit jokes yang sudah cukup tak asing bagi mereka

tapi.. reaksi mereka kali ini berbeda.. mereka semua langsung menatap kearahku.. terutama dimas, yang biasanya ia hanya tertawa kecil, kali ini dia melihat kearahku dengan tatapan tajam yang tak pernah kulihat sebelumnya

"a.. apa? lawakannya se-galucu itu ya?"

"wan.. lu gatau? jangan ngelempar lawakan kaya gitu disini.. ntar ada yg kesinggung" kata dimas dengan nada bicara yang sedikit berbeda

"ka nisa nguping kamar kita?"

"bukan kak nisa begook, lu tau kan ini kampus tertua? disini banyak cerita mistisnya bro.. dari ratu siluman.. siluman binatang lah.. hantu tanpa kepala.. pocong.. bahkan kepala sama ucus terbang juga ada katanya bro" jelas dimas lagi-lagi dengan nada yang mistis

"lah itu hantu tanpa kepala sama kepala terbang kenapa gak bersatu satu aja?"

"kaya megazordnya power renjer gitu ya wan, haha" sahut alvian menjawabku

"nah iya ya.. mereka lebih kuat jika bersatu, haha" sahut miko yang ikut nyamber karena perkataan alvian tadi


"Hey!"


kami semua kaget ketika mendengar suara gertakan dari arah pintu, bagaimana tidak, suara itu muncul diwaktu yang tidak tepat. setelah kami menengoknya, ternyata itu ka tian yang sepertinya sudah dari tadi berada di sana

"yaampun, ngagetin aja lu kak"

"bagus gue gak teriak ayam-ayam"

sapa kami kepada kak tian yang sekarang sedang tertawa kecil

"lagian.. bukannya buruan, ini udah rapi bukannya langsung ke spot ketemu, malah ngomongin megazord, kalian udah gede.. tonton yang sedikit lebih dewasa lah.. kaya ultraman.. ato engga boboiboy lah"


tuhkan.. benarsaja dugaku.. ka tian sudah menguping kami daritadi, dan lagipula ada apa dengan selera tontonannya?

"yaudah, sekarang kalian langsung cabut keluar ya.. udah ngaret nih.. kelas kalian sekarang dapet kelas musik, nanti kalo sudah pada ngumpul diluar kakak langsung anter keruang kelasnya, sip ya?"


aku gatau apa-apa tentang kak tian ini.. yang aku yakin pasti dia lebih aneh daripada kami ketika masih sekolah dulu



**diruang musik**


kami tiba di ruang musik universitas ini, ruangnya cukup besar, mungkin lebih tepatnya aula.. dimana ada piano besar, instrumen musik dari biola yang cukup besar sampai dengan biola terkecil nya tuan crab.

"wihh bro.. mantap juga ya.. fasilitasnya lengkap.. sekolah kita adanya ukulele yang biasa dimainin gembel lampu merah doang"

"haha iya dee.. prestasi musik kita lumayan bagus.." sambung ka nisa yang mendengar perkataan ku barusan

"iya? apaaja kak prestasi nya?"

"banyak lah dee, dari lolos sampe tingkat nasional.. bahkan waktu itu kampus kita diundang perform di singapore loh"

"ah biasa aja itumah.. biasa.." jawab rio dengan nada merendahkan

"marching band kita pernah tampil di Bubble Bowl de" sambung kak tian

"......." kak nisa tampak tak mengerti dengan apa yang dikatakan kak tian barusan

"hanjayy bubble bowl?? yang menyelenggarakannya squiliam francyson itu bukan?"

"nah iya itu tau.. sweet victory bro, ampe squilliamnya kaget terus pingsan abis denger band kita tampil"

"anjayy, jadi tertarik masuk sini nih gue kak" kata kami semua serentak



"sstt.. bro.." alvian berbisik padaku "nih kayanya kak tian orang aneh juga kaya rio ama lu"

"weh yang aneh itu elu!"



"eh kak, ini kita ikut kelas musik gaada yg ngajar?" tanya ku kepada kakak PJ yang duduk dibelakang kami

tepat setelah aku bertanya, pintu kami perlahan terbuka

"nah itu dia gurunya dateng" kata kak nisa menenangkan kami


ikut kelas musik.. eh tiba-tiba guru nya dateng..

eh? ko kaya pernah denger ya? ah, lupakan.. sekilas aku berharap guru musiknya tampil cukup sexy mengenakan baju putih, berparas cantik, rambut panjang nan bergelombang..

tapi kenyataan tak seindah harapan..

guru musiknya hampir tak berbeda dengan ibu-ibu yang biasa senam minggu pagi didepan kelurahan.. badannya agak melar.. rambutnya yang berantakan.. dan.. dan.. ah sudahlah.. percuma menjelaskan sesuatu yang tak enak dipikirkan


"bro.. lu inget ratu siluman yang tadi dimas bilang gak? kayanya emang beneran deh.."

"iya.. emang kenapa wan?"

"nih orang menurut gue salah satu silumannya yan.."

"ah yang bener? siluman apaan wan?" sahut rio yang ikut penasaran mendengar perkataan kami

"siluman kulkas dua pintu yo"

"palelu. siluman magic jar kali. liat aja bulet gitu" tambah miko yang ingin ikut berpastipasi

"ini malah masih mending dia berdiri, kalo guling-guling jadi bola bowling dia"

"hm?" aku heran siapa yang berkata seperti itu, karna kami semua diam.. saat aku sadari bahwa ka tian lah yang berkata tadi.. aku makin yakin bahwa ia memang benar-benar orang aneh

"eh tian! lu tuh bukannya omelin, malah ikutan! dan kamu de, belum apa apa udah berani ngeledek guru kami! nanti abis ini kamu ketemu kakak ya!"


ya.. setelah  kelas musik selesai, kami langsung digiring kak nisa untuk bertemu dengan panitia-panitia lainnya, setelah lama disidang, akhirnya kami dihukum untuk lari di lapangan 3x putaran.



"totally worth it bro" kataku kepada yang lainnya sembari kami berlari

"jadi itu siluman kulkas, bowling, apa magic jar? putusin sekarang!" sahut alvian

"berisik lu yan! itu megazord! gabungan kulkas, bowling, magic jar, gentong, sama kepala terbang! puas lu?" kata miko dengan kesal

"lagipula kenapa gua ikut lari sih? kan yg ngeledek kalian doang, gua diem" gerutu dimas kepada kami


kami semua pun menikmati saat-saat kami dihukum mengitari lapangan, yang disekitarnya terdapat pepohonan.. jadi yah.. anggap saja olahraga lari siang..

selain pepohonan, disekitar lapangan tentu saja ada belakang gedung utama, ada gudang, ada anak kecil perempuan menatap kami.. dan juga terlihat dari jauh terdapat kantin diujung sana..

he? tunggu? anak kecil? perempuan?

ah mungkin cuma imajinasi ku saja



**Bersambung**


*note : next chapter bakal agak sedikit lebih panjang :v stay tune, mate!

Kamis, 10 Desember 2015

AWAN, Chapter : 5 : Sweet Side




"waan, gerak cepett, ntar kita gakebagian duduk strategis, ntar kalo kursinya penuh lu mau duduk gua pangku??"

"yaudah lu naik aja duluan kampret, ini dimas ama tara beli snack di bekasi kali ya? gabalik-balik kampret"

"lagian mereka beli snack apaan si? snack kobra? sanca? python?"

"itu snake kampret, gue patok lu"


Teriak alvian didepan pintu masuk bus kepada ku yang masih menunggu dua orang sahabatku, tara dan dimas yang sedang beli snack (jajanan, bukan ular loh ya) entah dimana.

"tong temennya masih belom dateng juga? udah tinggal aja, suruh nyusul naik Go-jek, udah jam nya terbang nih kita"

sapa beibeh, eh babeh maksudnya, yang turun dari bis dan langsung menghampiri ku, hari ini babeh terlihat berbeda.. selain kali ini dia tidak memakai baju dinas satpam dan dalaman kaos JKT48, lalu apa lagi ya? ohshit. rambutnya kini tidak belah tengah lagi, kini semuanya disisir kebelakang, dengan porsi pomade lebih banyak. Rambut dan jidatnya terlihat begitu bersinar terkena pantulan sinar matahari.



"waaan, bantuin bawain buruann" teriak tara dari kejauhan kepadaku, terlihat dari jauh ia membawa 2 plastik kresek dan bagpack yang besar. pernah lihat anak gunung bawa tas merk cosina? iya, seperti itu tas yang dia bawa.

"Nah tuh dia beh orangnya, abis ngerampok alfamaret" kata ku kepada babeh sambil berjalan menghampiri mereka berdua.



"Nih! buktikan kalo lu laki2!"  kata tara sambil menyerahkan 2 plastik kresek besarnya kepadaku setibanya aku didepannya

"emang tugas laki-laki ngangkat-ngangkat doang apa. gasemua laki-laki itu kuli, dan gasemua perempuan itu tukang masak weh"

"yaudah bawain cepetann, kita udah mau ditinggal nihh. eh gua duluan yaa" sela dimas kepada kami, iapun meninggalkan kami dengan bawaan kami, dan langsung pergi kedalam bis.


akupun langsung mengangkat plastik pertama, dan..

"tar-tar wait.. encok gua kambuh.."

"alah manja luu, dah cepetan bawain. gue aja kuat ko"

sungguh.. plastik berisi minuman botol ini memang cukup bahkan sangat berat. dan ini masih plastik pertama, sedangkan tara membawa keduanya sekaligus. sekarang pasti kalian mengerti kenapa tara disebut sebagai wanita kekar.

"beuh, banyak amat supply kita. sukses besar. emang di alfamaret gaada CCTV ya? ko lu bisa dapet sebanyak ini?"

"itu gua bayar yatuhaan, emang muka gue muka rampok apaa"

"bah, lu tampang yakuza dengan tato kerokan tar. eh ngomong-ngomong ko lama amat? alfamaret kan deket dari sini"

"iyasih, tadi gue beli sesuatu dulu di apotek, abis di alfamaret nya kosong katanya"

"emang di apotek jual bir?"

"GUE BELI OBAT LAHH ASTAGAA"


selagi aku meledek tara, tak terasa kami sudah sampai didepan bis kami, babeh-pun membantu mengangkat plastik bawaan kami kedalam bis.

setibanya kami didalam bis, semua orang menatap kami dengan tatapan "ini dia sikampret yang buat kita ngaret".

"oii" panggil alvian yang duduk dibagian tengah bis, sambil melambai-lambaikan tangannya, didepan tempat ia duduk juga sudah ada rio, dimas, dan rani. sedangkan miko seperti biasa dia duduk dipaling belakang. katanya dia punya alasan tersendiri sih.

"wuih pesta besar.. untung aja petugas ama kasirnya tadi ga manggil polisi ya tar" sapa rio kepada kami yang langsung duduk disamping alvian. (Posisinya alvian dipojok, aku ditengah, tara dipangku.. ah i mean dia di pinggir")

"gue denger kata-kata gitu sekali lagi, gue patil lu satu-satu. ini gua bayar astagaaah"


tak lama kemudian, muncullah bu yana guru BK kami, untuk mengabsen bahwa semua murid yang menaiki bis itu sudah hadir dan duduk ditempatnya masing2.

setelah memastikan bahwa semua murid sudah lengkap, bis yang kami naiki pun segera berangkat menuju salah satu kampus yang konon katanya merupakan salah satu kampus tertua di jakarta. lagipula benar kata rio, kenapa harus uji mental/nyali? mending uji iman ketempat yang remang-remang, kan?

yaah setidaknya kami masih bisa berharap menguji Kefokusan kami melihat kakak mahasiswi-mahasiswi nya ketika siang hari nanti.

disampingku aku melihat tara yang sedang membaca artikel di smartphone nya

"tar, ngapain lu? baca primbon? udahlah tar.. kita gacocok.. jangan dipaksain.. mau lu browsing di primbon kek.. love meter di games.co.id kek hasilnya nihil tar.."

"eh muka mendoan setengah mateng, geer amat lu! gua lagi baca-baca artikel! dah sono lu jangan ganggu" balas tara yang kesal karna aku mengganggu konsentrasinya

ta.. tapi.. astaga.. memang sih.. wajah ku putih, datar, dan sedikit kenyal. tapi apa wajahku cukup se-berantakan itu untuk disamakan dengan mendoan setengah mateng?

ah sudahlah, aku sih sudah biasa diledek seperti itu, dan itu masih mending, dulu aku sempat dipanggil "muka rujak bebeg" olehnya, malah lebih hancur kan?   ah.. skip, skip. lalu saat aku melihat kesamping aku melihat alvian yang sedang fokus mendengarkan musik lewat earphonenya sambil melihat pemandangan kemacetan dan jemuran baju kearah jendela (hey dude, this is jakarta. pemandangan apa yang kalian harepin?)

terlihat pria aneh itu terhanyut dalam balutan melodi yang sedang ia dengar, itu jelas bisa terlihat dari kepalanya yang melakukan mini headbang (mengangguk-angguk), hm.. mungkin dia sedang mendengar lagu rock, edm, atau metal mungkin?

"yan, nyetel apa? EDM?" sapa ku kepada alvian

ia menengok kearahku dan mengangguk, lalu melepaskan headset di telinga kanannya, dan menyerahkan kepadaku

"kalo EDM cobain denger porter robinson bro, mantap tuh. robin schulz enak juga" kata ku kepadanya sambil memasang earphonenya ditelingaku

setelah aku memasang earphonenya, perlahan aku mulai mendengar lantunan musiknya, penyanyinya perempuan.. dan lyric yang aku dengar..



"lumpuhkanlah ingatan ku, hapus kan tentang dia.. hapuskan memori ku tentangnya~"


"LU NGAPAIN HEADBANG DENGER LAGU GALAU ANJIR!, LU TUH BENER-BENER NGECEWAIN YA!"

"abisnya gua bingung bro kalo denger lagu galo bawainnya gimana.."

kesalku kepada alvian, yang sontak membuat tara merasa terusik karna mengganggu zona pribadinya

.
.
.

setelah tara menjitak aku dan alvian karna dia bilang minyak panas berisik ketika terkena air, maka ia putuskan untuk duduk ditengah kami.

"tar..." sapa miko yang datang dari belakang, memanggil tara dengan wajah memelas

"apa mik? mau ikutan jitak ini bocah dua?"

"engga, gue.. " lalu miko mendekatkan mulutnya ketelinga  tara, untuk membisikan sesuatu..

"oh iya nih ada.." sahut tara sembari ia mengambil obat mabuk darat dari Tas nya "Tadi di alfamaret gaada, gua tau lu gampang mabok, untung gua keapotek dulu.."

"ohiya sip.. makasi tar" sahut miko sembari ia menerima obat yang diberikan tara

"eh ini minyak anginnya sekalian gak?"

"ah dia gamempan pake minyak angin, siram minyak tanah aja, sembuh deh dia" sahutku kepada tara

"elu pake minyak rem. dah tar gausah, gua balik kebelakang ya"


setelah miko kembali ketempat duduknya, aku melihat kearah tara. Kini kalian tau betapa beruntungnya kami mempunyai wanita kekar ini didalam grup ini, terbukti dengan ia tau masing-masing kekurangan kami, dan mencoba untuk memperbaikinya..

dan ia juga rela berkorban untuk kami, jadi dia tadi keapotik untuk beli obat mabuk darat dan sebagainya untuk persediaan kami juga..


"wan, apa lu liat-liat? baru sadar gue cantik setelah kita kenal dari smp dulu?"

"gak tar, lu ternyata ada sisi manisnya juga ya"

"ha? kenapa?"

"gak tarr, lupakannn, lu kenapa kalo gue puji bulu idung lu kedat kedut gitu deh"

"iih, anjir gajelas lu mendoan setengah mateng" sahut tara yang tersipu malu(?) dengan kata-kataku tadi sambil menyubit tangan ku dengan jari yang berkekuatan seperti cubitan tang itu.

"ciee cubit-cubitan, sini tar gua bantuin" sahut alvian yang tiba tiba ikut menyubit tangan ku

"lu ngapa ikut-ikutan nyubit kutill"

sementara itu dimas, rio, dan rani menengok kearah kami

"cubit terus tar terus! ampe daging nya ikut kekopek"

"gile lu ran! psycho lu ye!" sahut dimas kepada rani

"abis awannya ngeselin, tiap gua tagih uang kas bilang uangnya dipake buat kucingnya lahiran dulu, kan gua gatega"

sementara dimas berdebat dengan rani, alvian dan tara menyubit lengan ku, rio hanya menatap kearahku dengan keheningan sambil mengunyah snack cobra, eh snack jajanan lah pokonya, yang tadi tara beli..

tatapan itu.. tatapan apa ya? rasanya aku pernah melihat tatapan dari seorang sahabat ku yang sudah berteman dengan ku 5 tahun lamanya, tapi.. kapan?


"anak-anakk, kita sudah sampai, mohon turunnya bergantian, satu persatu, bawa barang-barang kalian, dan langsung kumpul di lapangan yaa, kita ada briefing dulu"


ketika kami turun dari bis.. langsung terpapar pemandangan disekitar kampus, disini tampak seperti bukan jakarta, masih banyak pohon dan lingkungannya masih sangat asri

"yok bro, kita ke lapangan, buru-buru, mau liat kakak-kakak gemes" sahut rio menepuk pundakku dari belakang

tak lama kami berjalan dan mau memasuki gerbang, aku melihat papan whiteboard besar,  yang berisi pengumuman pengumuman untuk para mahasiswa disini, tapi artikel yang paling menarik perhatian ku adalah lembaran yang intinya berbunyi sebagai berikut.


"karna ada kunjungan sekolah, aktifitas kampus diliburkan 3 hari kedepan"

"......."


aku, rio, miko, dan alvian yang membaca artikel tersebut langsung menunjukan wajah tidak bersemangat kami


haft.. hilang sudah cahaya harapan ku




***   BERSAMBUNG   ***


note : maap baru lanjut nulis, penulis baru dapet anugrah buat nulis lagi setelah baca info di linikini nya commuter line yang berbunyi "ciri-ciri orang cerdas adalah orang yang suka menulis"

stay tune, bro :v!

Rabu, 02 Desember 2015

Galantis - Pharmacy (2015 Albums)








Pharmacy is the debut studio album by Swedish electronic music duo Galantis,[3] released on 8 June 2015.[4][5] The album features three singles ("Runaway (U & I)", "You", and "Peanut Butter Jelly") and a promotional single ("Gold Dust").



The first single "You" was originally on their self-titled EP and currently has over eight million plays on Spotify. However, it was not intended to promote Pharmacy, making "Runaway (U & I)" the album's first official single. "Peanut Butter Jelly" was later released on the pre-release of the album.
Galantis released the single "Gold Dust" on 19 February 2015. It reached number one on Hype Machine's Popular Chart.





For Download CLICK Image Above









alternative Link : MediaFire